KOMPETENSIDASAR 3.1 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang di modifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran. MATERI PEMBELAJARAN 1. Bahan Pangan Nabati dan Hewani 2. Ide dan peluang usaha pengolahan MKD 3. Sumber daya yang dibutuhkan dalam pengolahan MKD 4.
KD3.5: Sistem Konsinyasi Produk Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah Yang dimodifikasi Dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani Download; KD 3.6: Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Fungsional Download; KD 3.3: Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Download; KD 3.4: Biaya Produksi Kerajinan Non Benda Download;
Peluangwirausaha ikan asin adalah memproduksi ikan asin yang lebih higienis dan sehat serta juga membuat ikan asin yang Ready To Eat (RTE). Rendang. Rendang adalah makanan berbahan dasar daging sapi, mempunyai cita rasa pedas, yang dalam pembuatannya diperkaya dengan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah, terutama cabe merah dan kelapa.
KatalogProduk UMKM. Produk UMKM. Binaan*. PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui payung program keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI). Melalui rangkaian acara Festival #SampoernaUntukUMKM, Sampoerna melanjutkan peran aktifnya untuk memajukan ekonomi
yangmerupakan makanan khas daerah setempat • Oleh karena itu dengan memberikan penyuluhan dan praktek langsung penerapan teknologi ini akan dapat meningkatkan motivasi warga masyarakat untuk merintis wirausaha baru di bidang pengolahan gula kelapa dan tempe benguk.
Vay Nhanh Fast Money. Yah, kisah sukses pengusaha kuliner dari nol ini mungkin akan sangat menginspirasimu untuk berani mengambil langkah awal dalam memulai usaha. Dalam hal ini yang dibahas tak hanya seputar kisah sukses pengusaha makanan ringan, tetapi juga biografi pengusaha makanan khas daerah serta inspirasi wirausaha kuliner Indonesia. Nah, siapa sajakah yang termasuk pengusaha sukses kuliner di Indonesia? Mari kita simak penjelasannya berikut ini. Biografi Rangga Umara, Pecel Lele Lela Bagi kamu yang tinggal di area Jabodetabek tentunya sudah sangat familiar dengan kuliner Pecel Lele Lela. Nah, yang akan dibahas pertama adalah profil wirausahawan sukses di bidang kuliner Rangga Umara. Usaha Pecel Lele Lela awalnya didirikan oleh Rangga Umara 31 setelah ia di PHK dari perusahaan tempat kerjanya pada tahun 2006 silam. Rangga tak pernah bermimpi untuk bisa jadi wirausahawan sukses dibidang kuliner. Ia hanya mengawali kariernya karena desakan ingin membayar biaya sewa rumah bersama istrinya. Namun siapa sangka, kini Lele Lela sudah jadi salah satu primadona bagi masyarakat yang gemar wisata kuliner. Sama seperti masalah yang dialami pengusaha lain pada umumnya, perjalanan usaha Rangga tak selamanya mulus. Terlebih lagi ia hanya memiliki sedikit modal dari penjualan aset yang dimiliki. Belum lagi kebanyakan orang lebih memilih olahan ayam daripada lele. Masalah lainnya adalah ketika pemilik warung menaikkan harga sewa jadi 2 juta per bulan. Akibatnya Rangga dibuat kewalahan mengatur keuangan karena harus membayar 3 karyawannya dan hutang ke rentenir sebesar 5 juta rupiah. Awalnya Rangga juga membuka rumah makan seafood, tetapi karena sepi pembeli ia akhirnya menutup usaha tersebut lalu beralih ke jenis makanan lain. Alasan mengapa ia memutuskan untuk membuka usaha pecel lele adalah karena itu adalah menu favorit Rangga ketika masih duduk di bangku kuliah. Apalagi lele itu mudah didapat dan harganya terjangkau. Dengan kreativitasnya, ia mulai berinovasi dengan membuat beberapa menu pecel lele yang tak biasa dan memancing rasa penasaran masyarakat. Hasilnya, ia kini masuk ke dalam deretan pengusaha sukses kuliner di Indonesia dan telah memiliki 50 gerai Pecel Lela yang tersebar di seluruh nusantara. Bahkan tak tanggung-tanggung ia juga membuka cabang sampai ke Malaysia dan Singapura. Omzet yang didapatkan dari penjualannya per bulan adalah sebesar 1,8 miliar rupiah. Eugenie Patricia Agus dan Adrian Christopher Agus, Owner Puyo Dessert Profil wirausahawan sukses di bidang kuliner yang kita bahas selanjutnya adalah kakak beradik yang masuk dalam daftar Forbes Under 30 Asia. Siapa lagi kalau bukan Eugenie Patricia Agus dan Adrian Christopher Agus yang merupakan pendiri Puyo Dessert dan bergelar pengusaha muda sukses di bidang kuliner. Bagi kamu yang belum tahu, jadi Puyo itu adalah sejenis camilan puding yang sangat lembut dan manis. Tak jarang orang bisa dengan mudah jatuh cinta saat pertama kali mencobanya. Ide bisnis ini muncul saat kedua kakak beradik tersebut melihat puding buatan ayahnya yang sangat lembut. Saat pertama kali memulai usaha, keduanya masih berusia sangat muda. Puyo mulai dikenalkan kepada masyarakat melalui bazar dan media sosial. Dengan terus menciptakan inovasi dalam hal rasa, warna, dan bentuk tiap hari membuat setiap orang selalu ingin mencobanya. Baru pada tahun 2013 lalu, Puyo Dessert baru berhasil mendirikan outlet pertamanya di Mal Living World Alam Sutera, Tangerang. Sampai saat artikel ini dibuat Puyo Dessert sudah semakin berkembang pesan dengan lebih dari 43 outlet yang tersebar di Bandung, Karawang, dan Jabodetabek. Santoni, Owner Restoran Bumbu Desa Jika berbicara tentang biografi pengusaha restoran sukses di indonesia, seorang Santoni owner Bumbu Desa tentu masuk di dalamnya. Beberapa diantara kamu mungkin sudah pernah datang ke restoran Bumbu Desa. Yah, suatu tempat makan yang banyak dekorasi warna cokelatnya di kota-kota besar. Biasanya bisa ditemukan di pinggir jalan atau mall. Ciri khusus dari restoran ini adalah menu-menu yang disajikan khas tanah Sunda di Jawa Barat dengan kualitas bintang lima yang luar biasa. Santoni, pemilik restoran Bumbu Desa mengaku menghabiskan uang sebesar 8 juta sebagai modal untuk memulai usahanya di tahun 2004. Namun kini restoran tersebut sudah memiliki lebih dari 50 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan omzet miliaran rupiah per bulannya. Bahkan, cabangnya sudah merambah ke negara lain seperti Singapura dan Malaysia. Rencananya Santoni juga akan membuka cabang di beberapa kota di Amerika, meliputi Vancouver, Seattle, dan hingga ke Kanada. Jadi sangat layaklah jika Santoni kita bahas dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Sukyatno Nugroho, Pemilik Es Teler 77 Satu lagi profil wirausahawan sukses di bidang kuliner Indonesia yaitu Sukyatno Nugroho dengan bisnis restorannya Es Teler 77. Dengan mengandalkan kemampuan memasak ibu mertuanya, yaitu Ibu Muniarti pemenang lomba meracik es teler tahun 1982. Sukyatno kini telah sukses mendirikan restoran yang menjual berbagai makanan tradisional khas Indonesia dan terus berkembang pesat. Ia dibantu oleh dua orang mertua dan istrinya. Meskipun awalnya hanya warung makan biasa, kini Es Teler 77 sudah berhasil masuk ke mall besar dengan gerai yang tersebar di seluruh nusantara. Bahkan ada cabang yang berada di negara lain seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan India. Victor Giovan Raihan, Teh Kempot Bagi kamu para penggemar teh, tentu sudah tak asing lagi dengan Teh Kempot milik Victor Giovan Raihan. Bisnis tersebut didirikan Victor sejak ia masih berada di bangku SMA. Saat itu ia hanya memberanikan dirinya membuka usaha hanya dengan bermodalkan bahan dasar teh dan campuran lain seperti susu, yoghurt, cincau, buah, serta daun asam muda. Tak hanya lezat, Teh Kempot juga menyehatkan karena terbuat dari bahan-bahan alami. Saat ini victor sudah beromzet sampai puluhan juta per bulan dengan jumlah cabang mencapai lebih dari 30 outlet yang sebagian besar dipegang mitranya. Reza Murhaliman, Owner Keripik Maicih Setelah lulus SMA awalnya Reza hanya bekerja serabutan biasa. Sama sekali tak ada mimpi untuk masuk dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Namun karena tekad belajar yang kuat, Reza memutuskan untuk lanjut kuliah di Universitas Maranatha Bandung dengan memasuki jurusan Manajemen. Kala itu, ia sedang mengembangkan bisnis keripik pedasnya di Bandung. Kamu tentu mengenal brand keripik pedas Maicih bukan? Yah, produk yang dengan berbagai level pedas ini sangat digemari oleh para generasi milenial ini adalah milik Reza. Adapun untuk resepnya ia dapatkan dari si nenek lalu memberikan inovasi dengan membaginya dalam beberapa level pedas. Awalnya Reza hanya menawarkan keripiknya melalui cuitan di Twitter, tetapi kini ia sudah sanggup meraih omzet miliaran rupiah per tahunnya. Martalinda Basuki, Owner Cokelat Klasik Cerita tentang Martalinda Basuki layak disebut sebagai kisah pengusaha wanita sukses dari nol yang mulai sejak di bangku kuliah. Bayangkan saja, demi membuka cafe kekinian dengan nama Cokelat Klasik, Martalinda rela menjual sepeda motor dan laptopnya sebagai modal awal. Bukan itu saja, wanita kelahiran 13 Maret 1991 ini juga bahkan memberanikan dirinya untuk mencari pinjaman demi kelancaran bisnisnya. Berawal dari buka cafe di kawasan kampung Inggris, kini wanita yang kerap disapa Lala ini telah memiliki lebih dari 270 outlet dan menjadi bos dari ratusan pekerja. Cocok rasanya jika ia dimasukkan dalam jajaran profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Charina Prinandita, Owner Eatlah Profil wirausahawan sukses di bidang kuliner yang akan kita bahas adalah Charina Prinandita, seorang pendiri brand Eatlah bersama dengan rekan-rekannya pada tahun 2016. Jadi Eatlah adalah semacam makanan cepat saji yang terdiri atas nasi, telur mata sapi, dan ayam goreng renyah yang dibalur dengan bumbu telur asin. Selain itu, kemasan yang digunakan juga adalah box bebas plastik yang tentunya ramah lingkungan. Charina dan temannya mengaku bahwa ide membangun bisnis Eatlah berawal dari menu makanan yang biasa mereka makan sewaktu kuliah di Singapura. Saat ini Eatlah telah memiliki 18 cabang di seluruh Indonesia dan beberapa cabang lain di Chickago, New Fork, San Franchicko, dan Tokyolk. Rizka Wahyu Romadhona, Lapis Bogor Sangkuriang Pengusaha kuliner sukses berikutnya adalah pendiri Lapis Bogor Sangkuriang, Rizka Wahyu Romadhona. Sebelum jadi pengusaha, Rizka awalnya adalah karyawan dari salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal di Indonesia. Tetapi karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya, ia memilih untuk keluar dan fokus membangun bisnis. Pertama-tama ia membangun bisnis bakso, namun karena mandek ia beralih ke jenis kuliner lain yang bahan dasarnya talas. Meskipun dengan menggunakan modal yang kecil, Rizka optimis untuk membangun bisnisnya meskipun hanya dari rumahan saja. Berkat usaha kerasnya dan support dari sang suami, Lapis Bogos Sangkuriang kini berkembang pesat dan membuka cabang hampir di berbagai kota besar di Indonesia. Umumnya Lapis Bogor Sangkuriang ini sering dijadikan oleh-oleh atau buah tangan jika berkunjung ke Bogor. Famela Nurul Islami, Owner Lidi Geli Famela pertama kali dapat ide untuk membuka usaha mi lidi saat usianya masih 19 tahun. Tepatnya ketika ia masih kuliah di Universitas Padjajaran jurusan manajemen. Ia mulai berbisnis ketika usianya 21 tahun dengam modal hanya 1 juta rupiah untuk membuat merek dagangnya, yakni Lidi Geli. Sebenarnya nama awal produknya adalah Lidi Geulis, tetapi karena nama tersebut terlalu identik dengan Sunda maka namanya pun diubah jadi Lidi Geli. Maksud dari Geli disini adalah sem ua yang memakannya akan merasakan kebahagiaan atau tertawa. Mi Lidi Geli sendiri terdiri atas 7 varian rasa yang meliputi spicy, keju, double spicy, barbeque, original, seaweed, dan sweet corn. Untuk masalah pemasaran, Famela mengandalkan sistem reseller dengan mematok harga 11 sampai 15 ribu per bungkus. Selain itu, produknya juga dipasarkan melalui bazar dan sosial media. Dengan penjualan produk Lidi Geli yang mencapai 8 ribu bungkus per bulan, Famela bisa meraih omzet sampai 120 juta per bulan. Wow, fantastis sekali bukan profil wirausahawan sukses di bidang kuliner satu ini. Agus Pramono, Ayam Bakar Mas Nono Cerita sukses pengusaha kuliner berikutnya datang dari Agus Pramono dengan produknya Ayam Bakar Mas Nono. Sebelum berbisnis kuliner di tahun 2011, mas Nono perna bekerja sebagai sales, Office Boy, dan bahkan tukang gorengan. Tamparan yang keras dirasakan mas Nono saat bapaknya meninggal di desa dan tak bisa pulang karena masalah uang. Dari situ ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya lalu berjualan gorengan dengan keuntungan hanya 15 ribu per hari. Karena desakan kebutuhan dan biaya sewa lahan yang harus segera dibayar, mas Nono memilih menjual ayam bakar dengan asumsi bahwa keuntungan ayam bakar jauh lebih besar dari gorengan. Dengan bermodalkan uang 500 ribu Mas Nono mencoba peruntungannya sambil mendorong gerobak biru berkeliling ke lingkungan sekitar. Namun siapa sangka bahwa jalan kesuksesan mas Nono ada di bisnis ayam bakar. Awalnya ia hanya bisa menjual 5 ekor ayam per hari, tetapi seiring dengan berjalannya waktu kini meningkat jadi 80 ekor per hari. Ketika bisnisnya mulai sukses, warung mas Nono kena penggusuran oleh petugas. Karena ada 6 karyawan yang perlu dihidupi, mas Nono harus terus melanjutkan bisnisnya dengan jalan menyewa tempat baru di Tebet yang sayangnya tidak strategis. Masalah ini mendorong mas Nono untuk lebih gigih mempromosikan produknya demi menarik pelanggan. Tanpa butuh waktu lama, secara perlahan bisnis mas Nono akhirnya kembali seperti semula dan bahkan lebih besar lagi. Selama 16 tahun menjalani bisnis ayam bakar, kini mas Nono telah memiliki 20 cabang dengan total 400 karyawan. Beliau berhasil mengantongi omzet puluhan juta per hari dan memasarkan bisnis franchise-nya sebesar 500 juta. Sungguh tak main-main profil wirausahawan sukses di bidang kuliner satu ini. Hendy Setiono, Owner Kebab Turki Baba Rafi Saat pertama kali merintis bisnisnya di tahun 2013, Hendy pertama kali mendapatkan ide bisnis saat berkunjung ke Qatar untuk mengunjungi ayahnya yang bekerja di perusahaan minyak. Ketika sedang asyik makan kebab Turki, timbul pemikiran Hendy untuk menjualnya di pasar Indonesia. Hanya bermodalkan uang pinjaman dari adiknya sebesar 4 juta, pria kelahiran Surabaya 30 Maret 1983 ini mencoba peruntungannya. Alasan utama mengapa Hendy nekat membuka bisnis kuliner kebab adalah karena rasanya enak dan jumlah pesaing yang masih minim. Dengan mengusung trade mark “Kebab Turki Baba Rafi”, mantan mahasiswa jurusan Teknik Informatika ITS ini mulai menyusun strategi bisnisnya dan mencari rekan. Rekannya saat itu adalah Hasan Baraja, mereka terus berusaha bereksperimen agar bagaimana kebab tersebut bisa cocok di lidah Indonesia dan siap dipasarkan. Setidaknya butuh waktu sampai 3 bulan. Beberapa hal yang diubah yakni pengurangan aroma cengkeh dan lada yang kuat, serta pengecilan ukurannya karena porsi kebab yang dianggap terlalu besar. Meskipun Hendy pernah ditipu oleh karyawannya dengan membawa lari uang hasil penjualan, ia tak mau berhenti disitu dan berjuang untuk bangkit. Hanya dalam jangka waktu 4 tahun, usahanya sudah terbilang sukses. Kini sudah ada 1200 cabang yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan negara-negara Eropa. Rugi rasanya jika tak mengenal profil wirausahawan sukses di bidang kuliner ini. Velly Kristanti, Pemilik Burger Klenger Selanjutnya kita akan membahas kisah sukses pengusaha roti Burger Klenger, yaitu Velly Kristanti. Saat ini usahanya bisa dengan mudah ditemukan di beberapa kota-kota besar. Awalnya usaha burger ini tercipta dari hobi Velly yang senang membuat makanan. Lalu ia memutar otak bagaimana menciptakan kuliner khas anak muda. Dari situlah awal mula tercetusnya Burger Klenger yang saat ini berkembang pesat hingga memiliki ratusan outlet di Indonesia. Sampai saat ini Velly Kristianti masih dikenal dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Demikianlah profil wirausahawan sukses di bidang kerajinan. Dari sini kita bisa belajar bahwa ternyata menjadi pengusaha di bidang kuliner tak selamanya berjalan mulus. Akan selalu ada hambatan dan rintangan yang harus dihadapi. Namun dengan tekad dan usaha yang keras untuk menjadi orang sukses, tentunya itu bukanlah masalah yang berarti. Salam sukses sahabatku!
Berbagai jenis wirausaha dapat menjadi alternatif dalam pemilihan ide bagi calon wirausahawan. Jenis wirausaha ini disesuaikan dengan banyak hal, baik keahlian, minat dan kesukaan, maupun berdasarkan ketersediaan bahan baku yang ada di sekitarnya, dan peluang yang ada. Persoalan mencari ide wirausaha seringkali menjadi masalah utama bagi calon wirausahawan. Banyak orang yang mengungkapkan keinginannya untuk mempunyai usaha sendiri namun tak kunjung juga menemukan ide wirausaha yang pas. Padahal ide wirausaha dapat diperoleh dari mana saja mulai dari apa yang kita lihat di lingkungan sekitar, apa yang kita dengar sehari-hari, melihat potensi diri sendiri, mengamati lingkungan, sampai dengan meniru wirausaha orang lain yang sudah sukses. Intinya, ide wirausaha dapat dipilih dari upaya pemenuhan apa yang dibutuhkan manusia, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan kebutuhan akan barang mewah. Perlu diingat bahwa berwirausaha sesuai dengan karakter dan hobi kita akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan berwirausaha yang tidak kita sukai. Kewirausahaan bidang pangan olahan dapat menjadi ide alternatif yang sangat menjanjikan. Selama manusia masih makan, maka bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati. Pilihan wirausaha pada produk pangan khas daerah, adalah pilihan yang tepat, karena banyak faktor kemudahan dan peluang yang didapat dari wirausaha bidang ini. Banyak negara yang pariwisatanya sangat berkembang karena daya tarik pangan khas daerahnya, kulinernya, dan daya tarik oleh-oleh produk pangan olahannya. Sebagai seorang wirausahawan pemula sangat dianjurkan untuk lebih kreatif dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih dan mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya. Inovasi juga dilakukan agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah ada. Walaupun produk khas daerah, inovasi tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk, maupun kemasannya. Pada dasarnya semua jenis makanan yang kita kenal dan biasa kita konsumsi bisa dijadikan lahan bisnis yang enjanjikan. Dari makanan yang sudah sangat familiar, seperti bakso, mie ayam, soto aya, dan nasi goreng, hingga makanan yang berasal dari suatu daerah seperti gudeg, rawon,nasi pecel, dan coto makasar bisa kita jadikan lahan bisnis. Beberapa alasan yang mendasari pemilihan usaha kuliner antara lain sebagai berikut. Produknya sangat bervariasi. Indonesia dengan berbagai ragam suku bangsanya memiliki makanan khas daerah yang dapat dikembangkan dalam wirausaha kuliner. Usaha kuliner paling menguntungkan. karena semua orang butuh makan, bisnis makanan cepat dan mudah dikembangkan. Setiap orang pasti butuh makan kapan pun dan di manapun sehingga hal ini akan menjadi keuntungan tersendiri bagi para wirausahawan kuliner. Bahan baku mudah didapat karena bahan makanan yang ada di sekitar kita beribu-ribu macamnya. Teknologii pengolahan cukup sederhana dan dapat dipelajari. Peralatan yang digunakan dapat memanfaatkan perlengkapan rumah tangga yang dimiliki sehingga kebutuhan modal pun dapat ditekan. Peluang keuntungan yang besar karena biasanya banyak orang akan dapat dengan mudah mendapatkan keuntungan hingga berkali lipat dari modal awal yang mereka lakukan hanya pada bisnis kuliner ini. Pilihan kemasan sangat beragam dan mudah didapat. Usaha kuliner dapat menggunakan kemasan dengan baiaya yang terjangkau. Biaya memulai usaha kuliner pada umumnya kecil. Tidak perlu banyak pengalaman atau pendidikan khusus, karena usaha ini dapat dijalankan asalkan kita rajin memantau atau mengelola produksi dan distribusi makanan itu sendiri. Jika memerlukan bantuan tenaga, kita bisa memberdayakan anggota keluarga kita atau mencari ahlinya. Walaupun begitu wirausaha kuliner tetap memiliki resiko, bahkan dengan melihat persaingan yang cukup ketat, usaha ini masuk ke dalam kategori usaha yang cukup beresiko. Mulai dari proses produksi sampai pemasaran anda akan dihadapkan dengan banyak rintangan. Berikut beberapa faktor yang harus di perhatikan dalam berwirausaha kuliner Kuliner memiliki batas kadaluarsa. rata-rata mulai dari bahan sampai produk jadi, memiliki batas waktu pemakaian seperti misalnya rendang,opor ayam dan lain-lain itu pun tidak bisa bertahan lama. Maka anda di tuntut harus bisa mengatur jumlah pembelian dan pembuatan masakan secara tepat. Cita rasa yang harus konsisten dengan cara menjaga rasa produk yang anda jual, karena bisnis kuliner ini kunci utamanya di rasa yang konsumen sukai. Jika cita rasa produk anda tidak tetap maka konsumen tidak akan menyukai produk kuliner anda. Sumber daya yang harus memiliki keterampilan tinggi di bidangnya. karena kunci utama usaha kuliner terletak pada cita rasa yang cocok dengan konsumen. maka anda harus benar-benar mempunyai sumberdaya yang handal. Lokasi pemasaran yang harus strategis karena lokasi usaha adalah ujung tombak pemasaran produk anda, jika lokasi anda berada di wilayah strategis maka anda sudah mendapatkan satu faktor yang membuat usaha ini sukses. Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, beragam daerah dengan beragam budaya, juga beragam pangan khas daerahnya. Hampir di setiap daerah mempunyai pangan khas, misalnya Medan dengan Bika Ambon dan Sirup Markisa, Padang dengan dadih dan rendang, Sukabumi terkenal dengan Mochi, Yogyakarta dengan bakpia, dan lainnya. Hal ini menjadi khasanah kekayaan tersendiri, yang menjadikan peluang untuk dijadikan ide dalam pemilihan bidang wirausaha yang akan diambil. Persaingan bisnis pangan khas daerah juga tidak akan terlalu berat, karena tidak setiap orang dan semua daerah dapat melakukan hal yang sama, dikarenakan produknya yang spesifik.
Ilustrasi Wirausaha Pengolahan Makanan. Foto pengolahan makanan awetan sering menjadi alternatif bagi seseorang yang ingin berbisnis. Makanan awetan juga merupakan produk yang diminati masyarakat Indonesia. Selain praktis, juga bisa bertahan buku Prakarya dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Lara Hijriani, wirausaha secara harfiah adalah kegiatan menghasilkan suatu produk baik barang atau jasa untuk ditawarkan ke makanan awetan adalah produk makanan dan minuman yang telah mengalami pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih pengolahan makanan awetan menjadi salah satu ide usaha yang dapat dikembangkan oleh masayrakat. Jenis usaha ini memiliki keuntungan tidak termakan oleh zaman, sehingga dapat terus berkembang. Kemudian, keuntungan lain dari wirausaha pengolahan makanan awetan adalah produk makanan yang dijual dapat bertahan lama dan dapat dikirimkan ke berbagai tempat. Usaha pengolahan makanan awetan sering kali ditemukan di berbagai daerah Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri makanan awetannya tersendiri. Misalnya, daerah Dieng dengan Carica sebagai ciri khas makanan awetan masyarakatnya. Ilustrasi Wirausaha Pengolahan Makanan. Foto Makanan AwetanMengutip buku Prakarya dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Lara Hijriani, berdasarkan bahan penyusunnya, makanan awetan dibagi menjadi dua yaitu sebagai pangan hewani umumnya dibagi menjadi dua, yaitu hewan darat dan hewan air. Hewan air yang dijadikan sebagai bahan makanan khas daerah contohnya adalah ikan, udang, cumi, itu, kelompok hewan darat terdiri dari kelompok ternak besar, seperti sapi, kerbau, kambing. Sedangkan kelompok ternak kecil, antara lain ayam, bebek, burung, angsa. Contoh makanan awetan dari bahan hewani adalah ikan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia; mulai dari akar, batang, dahan, daun, bunga, buah, dan makanan awetan dari bahan nabati adalah aneka selai buah, aneka kripik buah maupun sayur, manisan buah, acar, dan Pengolahan Makanan AwetanAda beberapa jenis pengolahan makanan pengawetan makanan secara fisik. Berikut pembahasannya merujuk pada buku Prakarya dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Lara pengeringan merupakan proses untuk mengeluarkan atau menguapkan sebagian besar air yang dikandung melalui penggunaan energi panas. Kandungan air di dalam bahan dikurangi sampai batas mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di Pengawetan Suhu RendahTeknik pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan. Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan suhu rendah dapat mengawetkan bahan makanan selama beberapa hari atau minggu tergantung bahan pangannya. Sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan makanan sekitar beberapa bulan atau bahkan beberapa merupakan pengawetan untuk mencegah kerusakan mekanis serta mengatasi perubahan kadar air. Perkembangan dalam pengemasan sangat pesat, misalnya, pengemas plastik, kayu, karton, gelas, dan ini merupakan pengelolaan bahan makanan dengan cara mengubahnya menjadi tepung. Proses ini memudahkan dalam pengemasan dan penyimpanan dalam waktu ini biasanya diterapkan pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Contohnya padi, jagung, gandum, dan sebagainya.
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang kaya akan hasil alam. Berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat kita jadikan sebagai bahan pangan nabati dan hewani dapat dengan mudah kita temui di sekitar kita. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-NYA kepada manusia dalam bentuk akal pikiran dan kemampuan berpikir yang melebihi makhluk ciptaan-NYA yang lain. Dengan akal dan pikiran kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani yang terdapat di Indonesia menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satu pemanfaatan yang menguntungkan adalah pada produk makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan –makanan khas daerah di tempat asalnya saja, namun seiring dengan berkembangnya jaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah diberbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Sebagai contoh pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan diberbagai daerah, bahkan di mancanegara. Ini membuktikan bahwa peluang usaha pempek dan tekwan salah satu yang potensial bagi para wirausahawan kuliner dalam memulai bisnisnya. Peluang Usaha Peluang dalam bahasa Inggris disebut opportunity, yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau moment. Peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi atau ide bagi seseorang dalam melakukan usaha kuliner makanan khas daerah. Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, hal ini karena potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di provinsi Banten yang memiliki potensi hasil budidaya perikanan yang dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, atau seperti sate bandeng, sehingga meningkatkan perekonomian daerah provinsi Banten tersebut. Peluang Usaha Dalam menciptakan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah banyak faktor yang berpengaruh, diantaranya adalah a. Ide Usaha Beberapa faktor yang dapat memunculkan ide usaha diantaranya dapat di bagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Yang termasuk kedalam faktor internal diantaranya adalah Pengetahuan yang dimiliki Pengalaman yang pernah dilalui Kemampuan untuk melihat dan menjadikan pengalaman orang lain sebagai pelajaran Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri. Faktor internal seseorang dapat menimbulkan kreatifitas yang menjadi ide dalam menciptakan suatu inspirasi produk untuk memanfaatkan alam sekitarnya agar menjadi peluang usaha. Faktor Eksternal Faktor eksternal, adalah hal–hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, seperti Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan Kesulitan yang dihadapi sehari–hari Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru b. Risiko Usaha Resiko usaha adalah kegagalan atau ketidak berhasilan dalam menangkap peluang usaha. Dalam usaha makanan khas daerah, resiko untuk mengalami kerugian bahkan kebangkrutan terbuka lebar. Oleh karena itu sebelum memulai usaha, kita harus menganalisa risiko yang ada. Risiko usaha dapat timbul atau diakibatkan oleh Permintaan perubahan mode, selera, dan daya beli Perubahan kongjungtur perubahan kondidi perekonomian yang pasang surut Persaingan Akibat-akibat lain, seperti bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain sebagainya. Yang Dapat Kita Lakukan Untuk Mengurangi Resiko Usaha Terdapat berapa unsur-unsur yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko usaha, diantaranya adalah sebagai berikut Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan Adanya keinginan kuat untuk berprestasi, dorongan berinisiatif, dan motivasi untuk melaksanakan strategi usaha. Adanya kemampuan merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya. Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah modal usaha untuk memperoleh keuntungan Selain unsur-unsur yang telah disebutkan di atas kemampuan seorang wirausahawan dalam pengambilan resiko dapat meminimalisir risiko usaha tersebut. Untuk itu penting bagi kalian mengetahui apa saja tugas seorang wirausaha. Tugas Seorang Wirausaha Tugas seorang wirausaha di dalam pengambilan risiko diantaranya adalah sebagai berikut Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen Memberikan kepercayaan kepada pembuat produk yang lebih kecil Mengumpulkan informasi usaha Mengurangi resiko usaha Dalam melakukan usaha, sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan agama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan. Penting kalian ingat, bahwa usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar. Baca Juga 1 Ide dan Peluang Usaha Makanan Khas Daerah 2 Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan 3 Pemetaan Peluang Usaha 4 Sumber daya yang Dibutuhkan dalam Sebuah Usaha 5 Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan 6 Penyusunan Proposal Usaha Makanan 7 Pengertian Makanan Khas Daerah 8 Karakteristik Makanan Khas Tiap-Tiap Daerah 9 Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah 10 Teknik Memasak Dengan Minyak 11 Jenis Bahan Kemas Olahan Makanan Khas Daerah 12 Teknik Pengemasan Makanan 13 Menghitung Titik Impas Break Even Point Usaha Makanan 14 Menghitung Break Even Point atau BEP 15 Promosi Produk Hasil Usaha 16 Teknik Promosi atau Pemasaran Penjualan 17 Pengertian Laporan Kegiatan Usaha dan Cara Membuat Laporan Kegiatan Usaha
165 Prakarya dan Kewirausahaan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Bab IV, kamu mampu 1. Menyatakan pendapat tentang keanekaragaman bahan nabati dan hewani serta hasil olahannya, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. Mengidentiikasi jenis, bahan, alat dan proses pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang terdapat di wilayah setempat dan di Nusantara berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. 3. Merancang pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri. 4. Membuat, menguji dan mempresentasikan karya pengolahan makanan khas daerah sebagai peluang usaha dalam berwirausaha di wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab. 166 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah Tugas Individu 1. Amati Gambar 2. Kesan apa yang kamu peroleh? 3. Sampaikan dalam bentuk tulisan dan lisan saat pembelajaran. A B Sumber Dokumen Kemdikbud dan Gambar Aneka produk olahan pangan nabati dan hewani 167 Prakarya dan Kewirausahaan Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri pangan pun makin meningkat. Tidak heran jika industri pangan, terutama industri berskala kecil makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti sayur- sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti telur ,ayam, daging, ikan, dan susu. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-Nya kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain. Dengan akal dan pikiran, kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satunya adalah produk makanan khas daerah. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Berbagai bahan nabati dan hewani 168 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 A. Makanan Khas Daerah Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya, pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan di mancanegara. 1. Pengertian Makanan Khas Daerah Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayur- mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk Sumber Gambar Makanan khas daerah 169 Prakarya dan Kewirausahaan menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. 2. Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah
wirausaha produk makanan khas daerah